TINJAUAN UMUM ZAT AKTIF DAN SEDIAAN
1. Deskripsi
Umum Senyawa Aktif
Nama
Resmi : DEQUALINII CHLORIDUM
Nama
Lain : Dekualinium klorida
Nama Kimia : N,N-Decamethylenebis(4-amino-2-methylquinolinium
chloride)
Rumus
Molekul : C30H40Cl2N4
Berat
Molekul : 527,6
Pemerian : Serbuk, putih krem, tidak berbau atau hamper
tak berbau.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, larut
dalam 30 bagian air mendidih, sukar larut dalam propane 1,2-diol.
Penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai zat aktif
Incompabiliti
: Tidak kompatibel dengan
sabun dan surfaktan anionic lainnya, dengan fenol dan dengan chlorocresol
Farmakologi
: Bakterisida terhadap
banyak bakteri gram positif dan gram negatif dan efektif melawan jamur
Indikasi
: Radang pangkal tenggorokan, hulu tenggorokan,
tonsil, infeksi gusi dan selaput lendir rongga mulut.
Efek
samping : Dapat timbul rasa
menggigil
Dosis
: Dewasa dan anak
diatas 6 tahun, hisap perlahan 1 tablet, setiap 2 jam setelah gejala mereda, 1
tablet 4-5 jam.
URAIAN
DAN ANALISIS FARMAKOLOGI
1. Nama
Obat dan Sinonim
Klorida Dequalinium adalah
quinolinium bisquaternary antiseptik,
bakterisida terhadap banyak Gram-positif dan Gram-negatif
bakteri, dan efektif melawan jamur. Hal ini terutama digunakan dalam bentuk
dari lozenges dalam pengobatan infeksi ringan pada mulut dan
tenggorokan (Martindalle 36th Ed, 2009 ; 1641).
bakterisida terhadap banyak Gram-positif dan Gram-negatif
bakteri, dan efektif melawan jamur. Hal ini terutama digunakan dalam bentuk
dari lozenges dalam pengobatan infeksi ringan pada mulut dan
tenggorokan (Martindalle 36th Ed, 2009 ; 1641).
2.
Bentuk
Senyawa Zat Aktif
Dequalinum
klorida merupakan basa amoniumkwaterner (Quats), dimana senyawa ini berkhasiat
bakterisid dan fungisid kuat terkecuali terhadapa hasil TBCdan lepra, terhadap
spura dan virus kurang aktif (Tan Hoan Tjay. 2007 ; 648).
3. Efek
Farmakologi dan
Mekanisme Kerja Dalam Tubuh
Dequalinum
klorida merupakan senyawa antimikroba. Menurut Effionora (1990) dalam
Setyaningsih (2004), berdasarkan mekanisme kerjanya antibiotic dibagi menjadi
beberapa kelompok, yaitu :
Menghambat metabolisme sel mikroba.
Dengan mekanisme kerja seperti ini diperoleh efek bakteriostatik. Menghambat
sintesis dinding sel mikroba. Antibiotik akan menghambat proses sintesis
dinding sel. Tekanan osmotik dalam sel mikroba lebih tinggi daripada di luar
sel, sehingga kerusakan dinding sel mikroba akan menyebabkan terjadinya lisis,
yang merupakan dasar dari efek bakterisidal terhadap mikroba yang peka. Antimikroba
yang mengganggu keutuhan membran sel mikroba. Kerusakan membran sel menyebabkan
keluarnya berbagai komponen dari dalam sel mikroba. Antimikroba menghambat
sintesis protein sel mikroba. Antimikroba yang menghambat sintesis asam nukleat
sel mikroba. Antimikroba yang memiliki mekanisme kerja seperti ini pada umumnya
kurang mempunyai sifat toksisitas selektif karena bersifat sitotoksis terhadap
sel tubuh manusia (Pelczar dan Chan, 1998).
4. Indikasi
dan Kontraindikasi
Indikasi : Radang pangkal tenggorokan,
hulu tenggorokan, tonsil, infeksi gusi dan selaput lendir rongga mulut.
Kontradikasi : Pasien
hipersensitif (Iso Indonesia. 2007 ; 417).
5. Dosis,
Perhitungan Dosis, dan Aturan Pakai
Dewasa dan anak
diatas 6 tahun, hisap perlahan 1 tablet, setiap 2 jam setelah gejala mereda, 1
tablet 4-5 jam.
6. Efek
Samping
Dapat timbul rasa menggigil
7. Penggunaan
Pada Kondisi Khusus, Peringatan Dan Perhatian
Penggunaan tidak melebihi 8 tablet
dalam seharinya.
8.
Cara Penyimpanan dan Contoh Sediaan Yang Beredar Di
Pasaran
Simpan ditempat
sejuk dan kering terlindung dari cahaya. Simpan pada suhu 25 - 30 derajat C. Contoh
sediaan yang beredar dipasaran yaitu Cequalin (Erela) tablet 0,250 mg (T). Decemidin
Lozenges (Tanabe Indonesia) 0,25 mg/tablet hisap (B).
Degirol (Pharos Chemmie) 0,25 mg/tablet
hisap (T).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar